Selasa, 10 Desember 2013

Kekuatan Brand

Saya belajar selama lima tahun di jurusan komunikasi bisnis, saya belajar bagaimana menjual barang, bagaimana membuat orang yang tidak ingin membeli produk kita menjadi membeli, bagaimana orang yang tidak kenal produk kita menjadi kenal, bagaimana mengenalkan produk kita dengan iklan, dan intinya bagaimana komunikasi digunakan untuk memperoleh keuntungan.

Pembelajaran selama lima tahun itu bukan saja menjadikan saya penjual yang pintar tapi juga menjadi pembeli yang cerdik. Saya menjadi jeli melihat promo dan cara komunikasi sebuah produk, dan yang paling terasa adalah saya tidak menggilai sebuah Brand. Brand adalah persepsi masyarakat terhadap produk kita. Maka buat saya kenapa harus membeli Brand? Kalau ada produk yang bagus kualitasnya tapi tidak memiliki brand yang bagus kenapa tidak dibeli? toh yang penting kualitasnya bukan persepsi masyarakatnya. Kembali lagi kepada diri, setidaknya itu yang ada dalam pikiran saya.

Saya dan lukman selalu melihat detail dalam menentukan membeli sesuatu, contohnya adalah laptop. Sebagai anak SAP tentu saja laptop sangat penting buat mas lukman. Kalau kita buta brand pasti kita beli satu merek laptop yang happening banget itu tapi kembali ke kebutuhan mas lukman. Laptop dengan brand bagus tidak sesuai dengan kebutuhan mas lukman, maka mas lukman memilih laptop dengan merek yang juga terkenal tapi bukan brand itu yang mengakomodasi kebutuhannya. Dan hasilnya laptopnya mas lukman bertahan sampai bertahun-tahun, awet, pernah jatuh juga ga rusak, sama sekali ga lemot. Sayangnya laptop tersebut baru saja hilang dicuri maliang....

Intinya Brand berbeda dengan merek. Merek adalah nama sebuah produck kalau brand adalah persepsi masyarakat terhadap merek tersebut. Tidak semua merek yang tidak punya brand kualitasnya jelek. Maka... yuukk jadi konsumen cerdas :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar