Kamis, 20 Maret 2014

Melia, Nusa Dua Bali

Liburan setelah menikah kami putuskan pergi ke Bali. Pada hari yang sama, kami sudah di pesawat menuju Bali. Padahal sampai di pesawat kami masih berfikir, ada apa ya di Bali ? Sepertinya sudah semua pernah di datangi. Satu satunya petunjuk mau apa kita di Bali adalah ingin ke museum soekarno. Keinginan tiba2 karena baca majalah di pesawat yang bahas museum tersebut.  Tapi pikiran ingin kemana dan harus apa di Bali langsung hilang seketika tiba di Hotel.

Melia hotel nusa dua yg terletak di komplek BTDC nusa dua membuat liburan saya di Bali benar-benar berbeda dengan yang lalu. Kalau pada kunjungan ke Bali yang lalu hotel hanya tempat persingahan kemudian menghabiskan waktu di tempat wisata, kali ini waktu kami banyak di lokasi hotel. Ada apa di Melia Bali ?

Kesan pertama masuk hotel adalah khas Bali, Indonesia sekali. Lobby berbentuk pendopo dan kursi kayu sangat asri dan menentramkan, alunan gamelan bali menyalun sangat lembut. Sementara menunggu check in dan kamar, kami disuguhkan dengan welcome drink orange nikmat. (Diminum setelah dipastikan tanpa alkohol tentunya)


Crew dari hotel Melia dengan lincah dan ramah mengantarkan kami menuju kamar 3228, selama perjalalanan menuju kamar kami di tunjukkan fasilitas hotel yang tersedia. Fasilitas gym, persewaan sepeda, kidz zone, garden, kolam renang hingga private beach ada di hotel Melia ini. Saya dan mas lukman berjanji akan menjelajahi hotel sore nanti. Rencana hanya rencana, kamar hotel dengan kenyamanan super membuat kami malas berjalan-jalan di sekitar hotel.



Akhirnya baru jam enam kami keluar berjalan di sekitar hotel, dan Subhannallah jam enam di Bali masih sangat cerah dan terang berbeda dengan di Jakarta. Kami melihat taman hijau yang tertata rapi dengan bunga-bunga cantik, melihat kolam renang dan aktifitasnya, dan kami menghabiskan waktu di pantai pribadi hotel. Pantai yang sangat bersih memanjakan mata ditambah dengan fasilitas tempat duduk tidur (saya engga tau namanya) yang disediakan hotel dan sunset yang disediakan oleh Allah. Maka, Nikmat Tuhan Mana Lagi yang kan kau Dustakan ? Subhannallah... Di bibir pantai pihak hotel menyediakan restaurant romantis untuk tamu hotel menikmati hidangan dengan latar sunset namun sayang ketika kami datang semua meja sudah di penuh. Dengar dari pelayannya kalau ingin merasakan kenikmatan makan di restaurant itu harus pesan minimal tiga atau seminggu sebelumnya. waduuh,... liburan kami tidak selama itu..




Ketika adzan maghrib (tidak terdengar adzan, hanya kami mengira-ngira waktu nya) kami kembali ke kamar dan melanjutkan jalan-jalan hotel keesokan harinya.

Tamu di hotel ini kebetulan semua warga asing, kami selama menginap tidak melihat warga negara Indonesia , mungkin karena jarang tamu local kami disangka warna negara Malaysia sehingga semua staff hotel berbicara bahasa Inggris pada kami. Lumayan, sambil melatih sedikit bahasa inggris kami. 

Kekaguman kami berlanjut pada saat sarapan pagi, dengan menu sarapan pagi lengkap standart hotel bintang lima (walaupun menurut kami masih lebih lengkap menu hotel Sahid Sudirman) kehalalan menu terjaga. Kami hampir saja mengantri omelet dengan daging Babi namun chef dengan berbahasa inggris menginformasikan bahwa omelet tanpa Babi ada di bagian sebelah kanan. Tempat dan panci berbeda dan semua alat dibedakan membuat saya tenang akan apa yang saya makan.

Terimakasih Melia, dan tentu saja kepada om Rahmawan yang memberikan kenikmatan liburan yang sesungguhnya. 

Hingga saat ini, pandangan kami tentang liburan sunggu berubah. Kami berjanji akan jalan-jalan menjelajah Indonesia setiap ada kesempatan dan dana. Jadi mulai sekarang setiap weekend tidak ada lagi foya-foya, karena setelah kami hitung setiap weekend kami habis minimal 300-400 rbu, maka mulai sekarang tidak ada lagi foya-foya weekend. Nabung dan pergi Liburaaannn.......


Mungkin foto kami kurang jelas karena foto dari hape, ada baiknya langsung lihat situs hotel nya www.melia.com . Datang dan nikmati sensasinya :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar